KPN.NEWS || Gaza – Jjuru bicara UNICEF.James Elder mengatakan Bom dan Roket Memasuki Gaza Jauh Lebih Banyak Daripada Pasokan Makanan
Seluruh keluarga berjuang untuk menyediakan satu kali makan sehari bagi anak-anak mereka. Realitas di Gaza bukan lagi sekadar krisis kemanusiaan, tetapi tragedi yang tak berkesudahan dan berulang.
“Setiap matahari terbit berarti malam yang keras di bawah pemboman, dan hari baru kelaparan dan tuna wisma.”
“Dunia berbicara tentang yang terluka dan bantuan… tetapi siapa yang mendengar jeritan anak-anak yang tidur dalam keadaan lapar?”
Beban psikologis di Gaza tidak kalah brutalnya dengan perang itu sendiri.
– Para ibu berpuasa selama dua hari berturut-turut hanya agar bisa memberi makan anak-anaknya.
Di Gaza, pengorbanan dilakukan dalam bentuk yang tidak dapat ditanggung oleh hati.
“Anak-anak yang kekurangan gizi meninggal karena penyebab yang dapat dengan mudah diobati… jika perawatan tersedia.”
-Siklus mematikan berupa kelaparan, polusi air, dan kesehatan yang buruk.
“Bantuan yang datang hanya memenuhi 10% kebutuhan penduduk.
Sumber Shehab
Senin : 20 Dzulhijjah 1446 H
Sesuai dengan: 16 Juni 2025
Editor Terjemah NS